MENARAJATIM.ID, Sidoarjo – Suasana duka mendalam menyelimuti keluarga pasangan Wanto dengan Miasih dari Kecamatan Tulangan. Karena anak laki-laki mereka, MRA (8) meninggal dunia pasca menjalani vaksinasi mandiri di Puskesmas Tanggulangin. MRA tercatat siswa kelas 2 di SDN kawasan Tanggulangin.
Korban dinyatakan meninggal dunia pada hari Senin (7/2/2022) pagi sekitar pukul 03.47 WIB setelah sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo mulai pukul 23.45 WIB.
Menurut penjelasan dari pihak RSUD Sidoarjo, penyebab meninggalnya MRA karena disebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS) yakni karena komplikasi infeksi demam berdarah dengue (DBD) yang dialami MRA.
Pihak RSUD Sidoarjo memastikan penyebab meninggalnya MRA bukan karena vaksin. Hal itu diperkuat dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak RSUD. Dari diagnosa Rumah Sakit milik Pemkab Sidoarjo itu hasilnya MRA saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi DSS.
“Korban datang dengan kondisi DSS, dan tidak ada hubungannya dengan vaksin,” tegas Atok Irawan Direktur RSUD Sidoarjo saat memberi keterangan kepada sidoarjoraya.com.
Atok Irawan membenarkan korban masuk Minggu malam pukul 23.45 masuk di PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah komplikasi infeksi demam berdarah dengue (DBD) yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. DSS juga dikenal dengan istilah dengue hemorrhagic fever (DHF). Munculnya komplikasi ini bisa tiba-tiba dan sangat progresif.