banner 728x250

Setelah Viral, Menteri Sosial Kunjungi Balita Gangguan Anus di Sidoarjo

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menjenguk Muhammad Haidar Dhanu (2) di rumahnya di Desa Ketegan Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Senin, (14/2).

MENARAJATIM.ID, Sidoarjo – Berkat dari viralnya berita mengenai kondisi Muhammad Haidar Dhanu Abrisam (2) warga Desa Ketegan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo yang viral di media sosial itu membuat Kementerian Sosial turun meninjau langsung kondisi Haidar.

Bahkan Tri Rismaharini Menteri Sosial turun langsung menjenguk Haidar dengan didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.

Muhammad Haidar merupakan putra ketiga dari pasangan Hafid Nurussoba (41) dan Nurul Hidayati (40) yang mengalami gangguan tidak memiliki anus sejak lahir.

Risma menyampaikan di Kemensos ada program media scanning yang setiap hari memantau pemberitaan terutama terkait kemanusiaan. Dari sana diketahui adanya balita di kabupaten Sidoarjo yang memiliki kelainan tidak punya Anus dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga:  KPK dan Kemendes Perkuat Pengawasan Dana Desa

“Kami setiap hari melakukan media scanning untuk memantau berita. Salah satunya kami menemukan masalah di anak Haidar dan turun membantu,” ujar Risma. Senin, (14/2/2022) di Tanggulangin.

Selain bantuan dari Pemkab Sidoarjo dan Kemensos, bantuan juga datang dari para donatur yang digalang olah Kitabisa.com sebesar Rp. 75.809.804.

Sementara itu, Bupati Muhdlor menyampaikan pihaknya akan memantau terus perkembangan anak Haidar hingga sembuh. Karena penyembuhannya membutuhkan proses sekitar empat bulan.

“Proses yang harus dilalui fase pertama kemarin sudah dilakukan operasi, tapi memang untuk Anus buatan ini butuh waktu dan dalam waktu 4-5 bulan kedepan akan dilakukan operasi lagi,” ujar Muhdlor.

Baca Juga:  Transparan, Pemdes di Sidoarjo Diminta Publikasikan APBDes

Muhdlor menegaskan pemkab Sidoarjo akan membantu biaya operasional Orangtua selama menjalani perawatan di rumah sakit.

“Setelah proses medis selesai maka faktor-faktor lain yang harus diperhatikan termasuk salah satunya adalah biaya operasional. Misalnya biaya operasional saat menunggu di rumah sakit, ini yang membutuhkan uluran kita semua,” katanya. (H/AY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *