MENARAJATIM.ID, Sidoarjo – Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan, disikapi BPBD Jatim dengan membuat Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) dan Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina). Inovasi itu menarik minat berbagai pihak, salah satunya putri Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, yang akrab dipanggil Ning Alissa.
Ia bersama komunitas Gusdurian, melihat langsung dua inovasi itu ke kantor BPBD Jawa Timur, di kecamatan Waru, Sidoarjo, Sabtu (26/2/2022). Rombongan putri presiden ke 4 RI itu, disambut Kalaksa BPBD Jatim, Drs Budi Santosa didampingi segenap pejabat eselon III di lingkungan BPBD Jatim.
Perempuan yang masuk dalam jajaran ketua PBNU periode 2022-2027 ini, mengapresiasi Mosipena dan Tenpina. Menurutnya banyak potensi bencana terjadi di Indonesia, sehingga edukasi tentang itu harus terus dilakukan.
“Tenpina ini bagus sekali. Karena memang Indonesia itu sebetulnya secara alamiah resiko bencananya kan tinggi, ya pendidikan untuk mempersiapkan warga ketika terjadi bencana itu harus bagaimana,itu penting sekali,” katanya.
Alissa menyebutkan pendidikan sekolah di Indonesia tidak mengakomodir ilmu tentang kebencanaan. Sehingga pihak terkait harus mengenalkan upaya penanggulangan bencana sejak dini.
“Semoga 20 tahun lagi 30 tahun lagi semua orang Indonesia itu sudah sadar bencana dan berinisiatif dari kehidupan sehari-hari untuk memelihara alamnya, sehingga tidak terjadi bencana yang separah kemarin-kemarin,” harap putri pertama Gus Dur itu.
Sementara Kalaksa BPBD Jatim Budi Sentosa mengaku hampir setiap hari, Tenpina dikunjungi banyak kalangan. Mulai dari anak-anak dari pendidikan TK, SD sampai SMA. Bahkan juga sering ada organisasi yang datang dan belajar mengenai soal kebencanaan.
“Seperti anjuran Presiden RI dalam rakornas soal bencana, sosialisasi kepada masyarakat soal kebencanaan, harus terus dilakukan. Mulai upaya untuk pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan harus diketahui masyarakat,” terangnya.