banner 728x250

Komisi IV Desak Kementan Ambil Langkah Cepat Tekan Penyebaran PMK Ternak

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta Kementerian Pertanian (Kementan) segera ambil langkah cepat untuk menekan penyebaran penyakit mulut-kuku (PMK).

Sidoarjoraya.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta Kementerian Pertanian (Kementan) segera ambil langkah cepat untuk menekan penyebaran penyakit mulut-kuku (PMK). Membeli dan memusnahkan ternak yang terjangkit PMK, nilai Dedi, menjadi solusi yang dapat memperlambat penyebaran wabah PMK di Indonesia.

Baca juga : Puan Maharani Minta Pelaku Penculikan yang Cabuli Anak Dijerat dengan UU TPKS

“Saat ini sapi yang terkena PMK belum terlalu banyak, yakni hanya berasal dari ternak di Aceh dan Jatim. Ini harus segera diatasi secepatnya. Jadi, sebaiknya Kementerian Pertanian membeli sapi yang terkena penyakit PMK. Nah, sapi yang telah dibeli itu, lalu dimusnahkan,” tanggap Dedi melalui keterangan tertulis kepada Parlementaria, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga:  Cara Gus Muhdlor Bangun Desa Turun Menemui Warga - Dengarkan Aspirasi dan Beri Solusi

Baca juga : DAMRI Layani Lebih dari 480 Ribu Penumpang Mudik 2022

Walaupun sepakat dengan usulan Presiden Joko Widodo berupa lockdown daerah yang menjadi sentra penyebaran penyakit PMK, politisi Partai Golkar itu khawatir jika tidak dimusnahkan maka daging-daging ternak yang terjangkit PMK dijual di berbagai pasar. “Usulan Pak Jokowi agar sapi di daerah kena di-lockdown menjadi satu alternatif. Tapi saya tak yakin, sapi-sapi itu tidak dijual ke daerah lain secara diam diam, karena pengawasan kita lemah,” terang Dedi lebih lanjut.

Baca juga : Pelindo Tunjukkan Kinerja Positif Pada Triwulan I 2022

Baca Juga:  Berlabuh di Tanjung Emas, Peserta Mudik Gratis dengan Kapal Laut Disambut Ganjar

Kekhawatiran ini cukup berlandaskan kuat, ia menjelaskan, vaksin dalam negeri untuk cegah PMK masih dalam proses. Di sisi lain, kedisiplinan peternak untuk tidak menjual sapi yang terjangkit PMK ke luar daerah diragukan. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan pemusnahan, dapat memberikan ketenangan untuk masyarakat Indonesia. Terakhir, legislator dapil Jawa Barat VII itu berharap pencegahan impor ternak dari negara yang masih ada PMK harus diperketat, sementara sebaiknya tidak dilakukan.

Baca juga : Borobudur Siap Hadapi Perayaan Waisak

Menanggapi wabah PMK, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyampaikan wabah PMK saat ini menjangkit beberapa peternakan di Indonesia tidak menimbulkan tingkat kematian hewan tinggi, hanya sekitar 2 persen dari populasi yang ada. Terkait masalah kesehatan untuk masyarakat sebagai konsumen, virus PMK tidak menyebar ke manusia yang mengonsumsi daging hewan.

Baca Juga:  Angkasa Pura Airports Prediksi Layani 2,4 Juta Penumpang Pada Angkutan Lebaran 2022

Baca juga : Erick Thohir Peringkatkan Mitra BUMN, Nakal Bakal Diblacklist

Akan tetapi, Kuntoro tetap meminta agar masyarakat Indonesia tetap memperhatikan kebersihan daging yang dikonsumsi. Mewakili Kementan, ia mengimbau untuk menghindari konsumsi jeroan daging, terutama yang berada di sekitar mulut hingga lidah, serta kaki sapi yang memiliki potensi terserang virus PMK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *