banner 728x250

Pemkab Sidoarjo Relokasi Pemotongan Unggas di Pasar Sepanjang

MENARAJATIM.ID, Sidoarjo- Warga disekitar Pasar Sepanjang Kecamatan Taman akhirnya dapat bernafas lega. Keluhan limbah yang berasal dari usaha pemotongan unggas didalam Pasar Sepanjang terselesaikan. Berkat mediasi yang dilakukan Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi, disepakati usaha pemotongan unggas tersebut direlokasi. Warga Kelurahan Wonocolo dan pengusaha pemotongan unggas diundang dalam mediasi yang dilakukan dikantor Kelurahan Wonocolo tersebut, Rabu, (7/12).
Mediasi tersebut juga dihadiri anggota Polsek Taman dan anggota Koramil Taman.

Wabup H. Subandi menegaskan fungsi pasar merupakan tempat jual beli. Bukan digunakan untuk tempat usaha pemotongan unggas. Pemkab Sidoarjo sudah menyediakan tempat Rumah Potong Unggas (RPU) yang terdapat di Kecamatan Krian. Tempat tersebut bisa dimanfaatkan pengusaha pemotongan unggas yang ada di Pasar Sepanjang.

Baca Juga:  Desa Kedensari Tanggulangin Sabet Juara 1  Lomba Desa dan TP PKK, Terima Uang Pembinaan Rp. 60 Juta

“Pasar itu tempatnya jual beli, bukan untuk usaha pemotongan unggas, sehingga desain pasar yang sudah terbangun ini tidak sesuai jika digunakan untuk usaha pemotongan unggas, yang mana membutuhkan penanganan lebih dalam pembuangan limbahnya,” ucap pria yang akrab dipanggil Abah Subandi itu.

Dalam proses mediasi pagi tadi, salah satu perwakilan pengusaha pemotongan unggas meminta kelonggaran waktu relokasi. Pihaknya juga menawarkan alternatif pembuangan limbahnya dengan membangun penampungan sementara. Nantinya limbah tersebut akan rutin disedotnya menggunakan truk tangki. Namun usulan tersebut ditolak oleh warga. Usulan pengusaha tersebut ditanggapi Abah Subandi dengan mengarahkan untuk melakukan pemotongan di RPU Krian.

Baca Juga:  Pulihkan Ekonomi DIY, Sri Sultan Andalkan Sektor Pariwisata

“Yang jelas, saya tidak ingin mematikan rezeki. Saya juga (punya) usaha pemotongan pak, jadi saya tahu persis besaran limbah yang dihasilkan dari pemotongan tersebut. Daripada anda susah-susah sewa tangki untuk mengangkut limbah, akan lebih baik jika pemotongan tersebut dilakukan di Krian. Terlebih soal limbah, usaha anda tidak mencemari lingkungan sekitar nantinya, karena sudah ditangani pihak RPU,” imbuh Abah Subandi.

Mediasi tersebut ditutup dengan kesepakatan bahwa mulai nanti malam pengusaha sudah tidak diperkenankan lagi melakukan aktifitas pemotongan unggas di Pasar Sepanjang. Bila nekat membandel akan berurusan dengan Satpol PP.

Baca Juga:  Bupati Sidoarjo: Penguatan Karakter dari Guru yang Memiliki Integritas

“Mulai nanti malam, tidak akan ada aktifitas pemotongan hewan di Pasar Sepanjang, namun jika memaksakan maka akan diurus oleh Satpol PP,” tutup Abah Subandi disambut tepuk tangan warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *