banner 728x250

Wabup Sidoarjo Sidak Proyek Jembatan Kraton Krian

MENARAJATIM.ID, Sidoarjo – Untuk kali kedua, Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi menyidak proyek pembangunan jembatan Desa Kraton, Kecamatan Krian, Jumat (9/12). Sebelumnya, Kamis lalu (22/9), Wabup H. Subandi juga telah Sidak ke jembatan tersebut. Saat itu pengerjaannya belum mencapai target yang diharapkan. Dia prihatin dengan progres pengerjaan jembatan itu. Padahal waktu yang tersisa hanya 22 hari dari jangka waktu pengerjaannya.

Dalam Sidaknya ia melihat pekerja telah menuntaskan tiga pondasi penopang jembatan. Mereka juga sedang melakukan pemasangan baja yang bakal jadi alas jembatan. Namun belum semua baja terpasang. Oleh karenanya pengecoran jembatan belum dapat dilakukan. Wabup H. Subandi mengharapkan kontraktor dapat mempercepat pengerjaannya. Karena batas waktunya sudah terhitung mepet.

Baca Juga:  Sisa 2.531 Kuota Jemaah Haji Diisi Cadangan, Begini Ketentuannya

“Ini juga sudah Sidak kedua, kami tidak ingin ada keterlambatan,” katanya.

Ia khawatir jika proyek itu terlambat karena dapat menimbulkan dampak yang signifikan. Mulai dari dampak ekonomi, maupun dampak lalu lintasnya.

“Kasihan masyarakat,” terang mantan ketua komisi A DPRD Sidoarjo itu.

Menurut H. Subandi, memang ada kesempatan bagi kontraktor untuk melanjutkan pekerjaan dalam waktu perpanjangan. Termasuk ada denda bagi kontraktor ketika ada keterlambatan.

“Namun Pemkab tidak mengharapkan denda, tapi lebih memperhatikan dampaknya kepada masyarakat,” terangnya.

Ia juga menyampaikan bahwa nantinya, semua kontraktor akan dievaluasi. Pemkab akan melihat kinerja para kontraktor.

Baca Juga:  Pacu Percepatan Pembangunan Jalan, Gus Muhdlor Minta Proyek Betonisasi Pelaksanaannya Tidak Boleh Molor

“Nanti dilihat mana yang pekerjaanya terbengkalai mana yang baik,” sambungnya.

Sementara itu, kontraktor proyek yang bernama Aan mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami sejumlah kendala dalam pengerjaan proyek itu. Di antaranya karena debit air yang cukup deras dan tinggi. Ditambah lokasi proyek sulit dijangkau alat berat.

“Akses material susah, alat berat tidak bisa masuk. Ini kami lembur terus,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *