banner 728x250

Kemenkumham Jatim Usulkan Pengadaan Alat Pendeteksi Handphone untuk Lapas dan Rutan

Bersih-bersih Lapas; Petugas menggeledah ruang para tahanan di Lapas Sidoarjo. Selasa malam, (22/2).

MENARAJATIM.ID, Sidoarjo – Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto mengusulkan pengadaan alat pendeteksi handphone untuk lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan yang ada di Jawa Timur. Upaya ini dilakukan untukmengoptimalkan operasi alat telepon genggam yang disembuyikan para napi.

Hal itu diungkapkan Plt Kadiv Pemasyarakatan Gun Gun Gunawan saat memimpin Satuan Operasional dan Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (Satops Patnal Pas) Kanwil Kemenkumham Jatim melakukan sidak di Lapas IIA Sidoarjo, Selasa (22/2/2022) malam.

Selain melakukan penggeledahan kamar hunian, tim juga melakukan tes urin untuk mengetahui ada tidaknya kandungan narkotika dalam tubuh. “Ini adalah wujud komitmen kami untuk melakukan menciptakan lapas yang zero handphone, pungli dan narkotika (halinar),” ujar Gun Gun.

Baca Juga:  Gus Muhdlor Ajak Tebarkan Syiar Islam Rahmatan Lil'alamin Lewat Kesenian al Banjari

Gun Gun yang didampingi Kalapas Sidoarjo Teguh Pamuji menyebutkan, pihaknya mulai kembali misi ‘bersih-bersih’ lapas. Dimulai dari Lapas Sidoarjo. “Kami menggandeng polsek dan koramil setempat sebagai bentuk transparansi,” tegasnya.

Pada penggeledahan kali ini difokuskan di blok A dan blok W. Blok A merupakan hunian untuk warga binaan laki-laki kasus umum. Sedangkan blok W merupakan blok khusus perempuan. “Kami tidak menemukan barang-barang menonjol seperti handphone, dll,” ungkap Gun Gun.

Meski begitu, Gun Gun berharap ke depan upaya-upaya yang dilakukan jajarannya lebih optimal lagi. Salah satunya dengan pemenuhan sarana prasarana. “Kami mengusulkan minimal kantor wilayah memiliki alat pendeteksi handphone, agar hasil penggeledahan lebih optimal,” urainya.

Baca Juga:  Aktifkan Kerja bakti, Gus Muhdlor Ajak Warga Tanggulangin Normalisasi Drainase Kampung

Nantinya, alat tersebut akan digunakan untuk kegiatan penggeledahan rutin maupun isidentil. Sehingga, hasil pemetaan keamanan dan ketertiban lapas/ rutan bisa lebih akurat. Dia berharap, usulannya bisa diakomodir Ditjen Pemasyarakatan pada tahun ini.

“Saya kira semua lapas/ rutan semua punya keinginan yang sama, agar semakin bersih dari halinar,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *