Sedati, Sidoarjoraya.com – Warga Desa Segorotambak menggelar ritual ruwat desa dengan dikemas festival tumpeng. Kegiatan syukuran berbalut nuansa kental budaya itu adalah bentuk kearifan lokal warga Segorotambak yang masih menjaga tradisi budaya para leluhurnya.
“Tradisi ini bagian dari Uri-uri budaya yang menjaga tradisi leluhur. Festival tumpeng ungkapan rasa syukur warga kepada sang pemberi rizki, Allah SWT,” tutur Wabup Subandi. Sabtu, (12/3).
Baca juga :
Gus Muhdlor Perintahkan Dinas PU Bina Marga Perbaiki Jalan Rusak di Kawasan Kantor Pemerintah
Syukuran ruwat desa itu dibarengi peresmian Jembatan penghubung antara Desa Segorotambak Kecamatan Sedati dengan Kecamatan Tambak Oso Waru.
Usai meresmikan jembatan, mantan ketua komisi A menyampaikan, jembatan Segorotambak tersebut merupakan impian bersama masyarakat Sedati. Pasalnya jembatan tersebut menjadi penghubung antara desa-desa yang ada di Kecamatan Sedati dengan desa-desa yang ada di Kecamatan Waru.
“Jembatan ini merupakan impian bersama, dan hari ini terwujud, ini tidak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Sedati maupun di Kecamatan Waru,”ujarnya.
Baca juga :
Kembalikan Fungsi PSU, Gus Muhdlor Bersama Warga Bersihkan Fasum Jalan Taman Pinang Indah
Subandi mengatakan keberadaan jembatan Segorotambak ini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Roda perekonomian akan semakin lancar. Tinggal satu PR yang akan dikerjakan Pemkab Sidoarjo ujar Wabup. Yakni melebarkan jalannya. Wabup juga berujar betonisasi di wilayah Sedati akan diteruskan.
“Saya yakin perekonomian disini akan meningkat, tinggal tugas saya sebagai pimpinan daerah akan melebarkan jalannya, jadi tidak ada lagi Segorotambak ini sebagai kota pinggir, karena jalannya akan kita lebarkan dari arah Utara sampai Desa Banjarkemuning akan kita lanjutkan,” ujarnya.
Baca juga :
Gus Muhdlor Tetapkan Tiga Desa Pinggir Kali Mas ini Masuk Daerah Rawan Bencana
Dalam kesempatan tersebut Wabup H. Subandi meminta masyarakat Sedati guyub dan rukun. Terutama perangkat desanya. Kepala desa dan BPD harus saling koordinasi dan kerjasama. Hal tersebut sangat penting bagi pembangunan wilayahnya masing-masing.
“Kalau ingin program pembangunan berjalan baik, kuncinya dua, yakni guyub atau harmonis serta saling koordinasi atau kerjasama, jangan ada persoalan antara kepala desa dengan BPD nya,” pungkas Subandi. (H/AY)