banner 728x250

Manfaatkan Teknologi, Remaja Masjid se Kota Surabaya Dibekali Pelatihan Dakwah Digital

Ketua DMI Surabaya Arif Afandi dan Ketua Stikosa-AWS Meithiana Indrasari sepakat kerjasama pengembangan dakwah digital kepada remaja masjid se kota Surabaya. Senin, (11/4)

MENARAJATIM.ID, Sidoarjo – Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya kerjasama dengan Stikosa AWS menggelar pelatihan dakwah digital kepada Remaja Masjid (Remas) se Kota Surabaya. Pelatihan tersebut gratis dengan sasaran para remas se-Kota Pahlawan. Senin (11/4) sore.

Pelatihan digelar di ruang multimedia kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) dan menghadirkan Wakil Ketua III Stikosa-AWS, Athok Murtadlo sebagai narasumber. Ia memberikan materi tentang pembuatan konten digital di media sosial yang bisa digunakan sebagai media dakwah.

“Dakwah itu kan tidak harus mengaji atau mengajarkan Alquran. Kita membuat konten tentang bagaimana merawat tempat wudlu agar tetap bersih, itu juga dakwah,” ungkap Ketua DMI Surabaya Arif Afandi.

Ia menjelaskan di era transformasi digital banyak platform yang sudah dibuat oleh banyak orang. Arif Afandi mengibaratkan platform digital itu ibarat keranjang dan siapa saja bisa mengisi keranjang tersebut.

Baca Juga:  Pemerintah Tajamkan DAK Tahun 2023 untuk Pembangunan Daerah

“Kalau keranjangnya diisi buah busuk, maka satu keranjang akan ikut berbau busuk. Sebaliknya, kalau diisi buah yang bagus dan wangi, maka satu keranjang juga akan wangi,” jelasnya.

Lalu siapa yang bisa mengisi platform digital? Arif Afandi mengatakan semua orang bisa menjadi content creator. Sebab dengan era digitalisasi, menjadikan akses semua orang untuk mempublikasikan sesuatu dan menciptakan konten, menjadi luar biasa.

“Kalau dulu yang bisa membuat mungkin hanya wartawan, atau cinemator. Sekarang semua bisa jadi artis, bisa jadi wartawan dengan konten berbagai platformnya,”  jelas dia.

Baca Juga:  Gus Muhdlor Buka Kampung Ramadhan 2023

Berangkat dari itu, DMI Surabaya menginisiasi ada pelatihan dakwah digital. “Maka mari jadikan platform itu sebagai dakwah,” ujarnya.

“DMI ingin mengajak remas. Mari niat ingsun berdakwah. Sehingga masjid tidak hanya tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat peradaban,” imbuh Arif Afandi.

Sementara itu, Ketua Stikosa-AWS Meithiana Indrasari mengatakan sangat gembira bisa berkolaborasi dengan DMI Surabaya menyelenggarakan pelatihan dakwah digital ini. Ia mengungkapkan bahwa remas adalah para calon pemimpin Indonesia di masa datang.

“Tentu remas bakal menjadi agent of change nya Indonesia. Remas harus ikut mengawal Indonesia akan dibawa ke mana,” kata Mei, sapaan akrab Meithiana Indrasari.

Mei mengaku kaget ternyata respon remas mengikuti pelatihan dakwah digital sangat antusias. Terbukti, beberapa hari setelah informasi pelatihan disebar, remas banyak yang mendaftarkan diri.

Baca Juga:  Bupati Sidoarjo Siapkan Gerakan Tanam Sayur dan Buah-buahan di Polybag

Dengan alasan pandemi Covid-19 belum berakhir, jumlah peserta kemudian dibatasi. “Tapi jangan khawatir, kita siap menggelar pelatihan-pelatihan lagi untuk gelombang atau periode berikutnya,” paparnya.

Melalui pelatihan ini, perempuan ini berharap para remas memiliki pengetahuan tentang cara membuat konten digital, terutama untuk keperluan dakwah. Ia juga menginginkan para remas ikut memerangi hoax yang banyak ada di mwdia sosial yang dibalut dengan konsep dakwah.

Sementara itu, sebelum pelatihan digital dilakukan, juga dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara DMI Surabaya dengan Stikosa-AWS. MoU ini pada prinsipnya adalah kesiapan kedua belah pihak untul saling berkolaborasi dalam pembinaan remas demi pemberdayaan umat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *