banner 728x250

Ketua DPRD Desak Pemkab Sidoarjo Ikut Terlibat Mengelola Area Lusi

Penasaran ; Pengunjung wisata lumpur Sidoarjo mengamati dari dekat di titik semburan. Rabu, (26/1).

MENARAJATIM.ID, Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo sampai saat ini masih belum dilibatkan dalam pengelolaan area lumpur Sidoarjo. Ketua DPRD Sidoarjo Usman sangat mendorong agar pengelolaan lumpur ini dapat melibatkan Pemkab Sidoarjo.

“Sidoarjo jangan dikasih dampaknya saja. Daerah juga harus menikmati kekayaan alam yang dihasilkan dari kekayaan alam daerah ini,” katanya. Rabu (26/1/2022).

Sebab, karena dampak sosial juga akan timbul. “Jadi selayaknya Pemerintah Pusat harus berbagi ke Pemerintah Daerah dalam rangka menunjang pendapatan asli daerah,” katanya.

Selama ini, belum ada pelibatan daerah. Bahkan, Pulau Lusi hasil endapan lumpur Sidoarjo di Kecamatan Jabon pun masih dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Baca Juga:  Menguatkan Arahan Presiden Jokowi, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Belanja Dan Memakai Produk Dalam Negeri

“Pelibatannya yang kami inginkan mulai pengelolaannya hingga pembagian hasil dari pengelolaannya,” katanya.

Baik terkait pariwisata di sana atau bahkan jika nantinya ada eksplorasi penambangan di sana. Sebab, warga di sekitar pun butuh perhatian. Misalnya terkait pembukaan lapangan kerja dan lainnya.

“Ke depan ini harus dimulai duduk bersama, antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat kolaborasi,” katanya.

Selama ini, Pemkab Sidoarjo sempat akan memanfaatkan potensi Lumpur Sidoarjo dengan membuat museum Geopark di lahan milik Pemkab yang ada di dekat tanggul lumpur. Sekitar 100 meter ke selatan dari tanggul lumpur Sidoarjo, ada gedung dua lantai tak terpakai di Jalan KH Marzuki Desa Mindi Kecamatan Porong. Gedung itu dulunya bekas SDN Mindi 1 Kecamatan Porong.

Baca Juga:  H-5 Lebaran, Pemudik Naik Kereta Api Meningkat Hingga 39% 

Namun, sejak Juli 2020 lalu seluruh gurunya sudah dipindah ke SDN lain. Sebab, sejak 2019 SD tersebut tak dapat murid baru. Penyebabnya, lokasinya terlalu dekat dengan peta area terdampak lumpur Sidoarjo. Tentu, tidak kondusif untuk proses belajar mengajar. Bau menyengat lumpur masih tercium dari sana. Alhasil, tidak ada warga yang mendaftarkan anaknya ke sana.

Kini kondisinya tak terawat. Aset milik Pemkab Sidoarjo itu tak difungsikan. Nah, awal tahun 2021 lalu sempat muncul rencana untuk memfungsikan bangunan itu menjadi museum taman geologi Geopark Lusi (Lumpur Sidoarjo). Lokasinya sangat cocok untuk belajar seputar lumpur dan seluk beluknya.

Baca Juga:  Pemkab Sidoarjo Bantu Penderita Epilepsy dan Hidrosephalus

Pengelolaannya akan langsung ditangani Pemkab Sidoarjo. Sudah setahun direncanakan, sayangnya tak kunjung terealisasi. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Tirto Adi mengakui gedung tersebut memang belum difungsikan. Artinya, masih mangkrak. Namun, rencana pemanfaatan masih ada.

“Rencana pemanfaatan ada, namun di anggaran tahun 2022 dan 2023 belum muncul,” katanya. Namun, rencananya memang pihaknya ingin membuat tempat semacam laboratorium lapangan di sana. “Bisa jadi tempat belajar, eksperimen dan pengkajian di sana,” katanya. Terutama terkait sejarah besar lumpur Sidoarjo yang ada di sana. Namun, rencana tersebut masih akan dibahas lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *