banner 728x250

Penderita Baru Capai 565 Orang Sehari, Antisipasi Penularan Covid-19 Terus Dilakukan Di Tempat Publik

Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa, Tinjau Penyemprotan Disinfektan di Terminal Purabaya
Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa pantau penyemprotan disinfektan di Terminal Bus Purabaya, Waru Sidoarjo. Rabu, (2/2)

MENARAJATIM.ID, Sidoarjo – Meningkatnya jumlah penderita Covid-19 di Jawa Timur, terutama diduga terpapar varian baru omicron, disikapi serius pihak terkait. Setidaknya hingga Rabu 02 Februari 2022 pukul 16.00 WIB, kasus baru Covid-19 di Jatim mencapai 565 orang.

Berdasar data yang dilansir dari laman infocovid19.jatimprov.go.id, jumlah penderita Covid-19 di Sidoarjo bertambah 73 orang, sedangkan di Surabaya bertambah 269 kasus baru. Jumlah itu diprediksi akan bertambah, sehingga harus terus diantisipasi.

Menindaklanjuti program “Pamor Keris” atau Patroli Bermotor Penegakan Protokol Kesehatan Masyarakat, yang dicanangkan Pemprov Jatim 24 Januari lalu, pihak terkait terus melakukan upaya pencegahan penularan covid-19. Salah satunya dilaksanakan di terminal Purabaya, di kecamatan Waru, yang menjadi batas kabupaten Sidoarjo dan Surabaya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Lima Tokoh

Terminal bus antar kota dan antar propinsi itu menjadi salah satu tempat berkumpulnya masyarakat dari pelbagai daerah di Indonesia, sehingga perlu mendapat perhatian lebih.

Diantaranya yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama Dinas Perhubungan Jawa Timur dibantu Satpol PP Pemrov Jawa Timur, yang melakukan penyemprotan disinfektan di area terminal bus Purabaya di Bungurasih, (Rabu, 02-02-202) . Tak hanya seluruh area terminal, penyemprotan disinfektan juga dilakukan pada bus yang ada di terminal.

Dibantu elemen masyarakat, mereka juga membagikan masker gratis, kepada penumpang bus maupun warga yang ada di terminal.

Kalaksa BPBD Jawa Timur, Budi Santosa, mengatakan kegiatan di Bungurasih itu sebagai tindak lanjut instruksi Gubernur Jawa Timur, dalam mencegah penyebaran Covid-19, yang sampai saat ini masih belum aman. Sasaran kegiatan Pamor Keris, adalah tempat-tempat yang menimbulkan adanya kerumunan warga. Seperti terminal, pasar-pasar, tempat perbelanjaan dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Pimpinan DPR dan KPU Sepakat Anggaran Pemilu Rp76,6 Triliun

“Kami meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Mulai memakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun dan tidak berkerumun dengan mengabaikan prokes yang ada,” katanya.

Selain kegiatan “Pamor Keris” pihaknya juga akan menggandeng Dinas Kesehatan di kabupaten/kota, dalam penyediaan tenaga kesehatan yang diperlukan. “Posko kesehatan sangat penting untuk disiagakan. Termasuk juga nanti akan melibatkan aparat keamanan,” tambahnya.

Sementara Kadishub Jawa Timur Nyono menambahkan, dalam menjalankan program Pamor Keris, pihaknya juga meminta kepada awak bus untuk tidak bosan-bosannya mengingatkan, atau memberikan masker kepada para penumpang yang kedapatan tidak memakai masker.

Baca Juga:  Ribuan Guru dan Anak PAUD se Sidoarjo Peringati HAN 2022

“Syukur dalam bus disediakan masker untuk antisipasi penumpang yang naik dan tidak memakai masker. Jika mau minta ke dinasnya atau ke BPBD dalam soal penyediaan masker, tentu akan diberikan,” imbuhnya.

Dalam kondisi pandemi yang belum sepenuhnya selesai, semua pihak dan masyarakat diharapkan memiliki kesadaran bersama untuk terus melakukan edukasi terkait penerapan protokol kesehatan. “Mari semua bahu-membahu, mulai dari pemerintah, masyarakat dan lainnya, secara bersama-sama menekan atau mencegah penyebaran Covid-19, demi kebaikan bersama,” pungkas Nyono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *