banner 728x250

Cegah Banjir, Pemkab Sidoarjo Normalisasi 11 Sungai

MenaraJatim.id, Sidoarjo – Sabtu, (27/1/2024). Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya untuk mencegah banjir di daerahnya. Selain menyiagakan rumah pompa 24 jam, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali juga mengerahkan alat berat untuk normalisasi 11 sungai yang ada di titik rawan banjir.

Upaya itu dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk mengantisipasi datangnya curah hujan yang tinggi. Selain itu antisipasi air laut pasang atau banjir rob. Mengingat Kabupaten Sidoarjo merupakan kawasan pesisir yang dekat dengat laut.


Selain menyiagakan puluhan pompa, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor juga mengajak masyarakat Sidoarjo untuk menjaga kebersihan sungai dan selokan atau avour.

Pemkab juga telah mengerahkan alat berat untuk menormalisasi sejumlah sungai.
Kesebelas sungai tersebut diantaranya, dam Dungus, dam Kepuh Kemiri, saluran sekunder Karang Tanjung, afvoer (saluran pembuangan air) Kemendung Sidodadi, Saluran Dekat Museum Empu Tantular, anak afvoer Buntung Desa Sidodadi Taman, afvoer Gedangrowo Desa Banjarpanji, saluran sekunder Pagerwojo Desa Karangtanjung, saluran sekunder Desa Candi Pari, saluran sekunder Ketawang Desa Jumputrejo, dan dam Pejarakan.

Baca Juga:  2023 Sidoarjo Capai PTSL Lengkap

“Normalisasi sungai ini merupakan langkah strategis dalam mencegah banjir terutama di titik rawan banjir. Kami berharap dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap potensi bencana banjir yang terjadi daerah ini,” ucap Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo.

Gus Muhdlor juga menghimbau agar masyarakat ikut berperan dalam menjaga kebersihan sungai agar jauh dari sampah. Kabupaten Sidoarjo dikelilingi sejumlah kali. Di dalam kota saja lebih dari 3 kali besar yang melewati kawasan padat penduduk atau kawasan pemukiman padat penduduk.

Kali-kali tersebut jika kebersihannya tidak dijaga bersama maka aliran air akan tersumbat sampah. Ini yang kemudian didorong Bupati Sidoarjo untuk bersama-sama menjaga kebersihannya. Menurut bupati alumni Unair Surabaya itu mencegah banjir harus dilakukan bersama-sama. Antara pemerintah dengan unsur masyarakat dan para stakeholder bergerak bersama.

Baca Juga:  Warga Tulangan Digegerkan Maling Tali Pocong

“Mari kita jaga bersama-sama sungai kita, dengan tidak membuang sampah di sungai. Harapannya seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah ikut berperan dalam menjaga dan merawat sungainya masing-masing untuk mencegah banjir,” tuturnya.

Kepala Bidang Ketahanan Drainase Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo Wahib Achmadi mengatakan pekerjaan normalisasi mencakup mencakup pembersihan sungai, perbaikan tanggul, dan pengaturan alur sungai untuk memastikan aliran air yang lancar dan terkendali.

“Ada beberapa yang termasuk saluran sekunder irigiasi yang sudah pendangkalan dan ditumbuhi enceng gondok sehingga kami membersihkan enceng gondong tersebut dan melakukan penggalian sungai rata-rata pada kedalaman 0.5 meter sampai 1 meter,” jelasnya.

Baca Juga:  Tujuh Arahan Jokowi Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Wahib juga menambahkan masing-masing sungai yang dilakukan normalisasi tersebut di kerahkan alat berat sebanyak 1 unit.

“Alat berat di masing-masing sungai yang kami normalisasi ada 1 unit alat berat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *